Publica.co.id, Banjarmasin – Pasca-pemilihan umum atau pemilu sejatinya ada peningkatan kesejahteraan rakyat, bukan stagnan apalagi menurun.

Ketua Alumni Kerukunan Mahasiswa Angkatan Delapan Puluh Satu (Kemas Lapsa) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Drs Munawar Khalil mengatakan hal itu dalam kata sambutannya pada Pembukaan Reuni IV alumni tersebut, Ahad (12/11/2023) di Breeze WaterPark Banjarbaru.

Menurut dia, untuk mencapai hal itu, mestilah melalui pemilu yang benar-benar langsung, umum, bebas, dan rahasia atau luber serta jujur dan adil (jurdil).

“Karena produk pemilu yang seperti itulah yang benar-benar akan melahirkan lembaga perwakilan rakyat yang berfungsi sebagaimana mestinya, yaitu fungsi legislasi, budgeting, dan pengawasan,” ujarnya.

Dan mereka yang mampu melaksanakan fungsi-fungsi itu, sambung Khalil, adalah mereka yang benar-benar terseleksi sedari hulunya, terseleksi dari partai politiknya yang memang sangat selektif dalam mencalonkan kader-kadernya untuk duduk di legislatif.

FOTO BERSAMA – Alumni FISIP ULM Angkatan 80 melakukan foto bersama usai menghrlar Reuni. Foto-Dok Lapsa

“Jika semua partai politik serius melakukan hal itu, niscaya para anggota legislatif terpilih adalah orang-orang yang berkualitas, punya kapasitas, dan mumpuni di bidangnya, sehingga menghasilkan DPRD dan DPR sebagaimana banyak pihak harapkan,” sebutnya.

Hal yang sama, katanya, juga berlaku bagi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) maupun pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah atau pilkada. Parpol atau gabungan parpol pengunjung calon, sejati melakukan seleksi ketat, terutama dari sisi jejak rekam dan kapasitas.

Menjelang Pemilu dan Pilpres serta kemudian Pilkada di tahun 2024, dia mengajak alumni FISIP ULM mesti memiliki sikap jelas dan tidak golput.

“Dulu kita selagi mahasiswa dikenal sebagai agent of change, masuk pada kelompok terpelajar (intelek), maka kini sebagai alumni, kita mesti punya sikap jelas terhadap pemilu, pilpres, dan pilkada, dan tidak golput, menjadi pemilih yang rasional,” ucapnya menekankan.

“Artinya, tidak asal memilih, melainkan memilih secara rasional, memilih yang berkompeten, yang punya kapasitas mumpuni, dan yang terbaik dari aspek jejakrekam dan kapasitas,” kata Khalil yang juga mantan anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Banjarmasin itu.

Jadi, katanya lagi, sekalipun misalnya ada kerabat dekat mencalonkan diri, jika tidak atau kurang kompeten, dan/atau memiliki jejakrekam buruk, jangan memilihnya.

“Jika syarat-syarat prima ini terwujud, niscaya yang akan menjadi wakil-wakil rakyat adalah mereka yang memiliki kapasitas dan bermoral baik, sehingga terwujud pula lembaga perwakilan rakyat yang baik, sesuai harapan. Begitu pun yang terpilih sebagai eksekutif, jalannya pemerintahan akan relatif bersih dari korupsi, tercipta clean government, punya etika politik dan punya etika pemerintahan,” jelasnya.

Hal-hal inilah, sambung Khalil, yang penting para pihak kampanyekan kepada orang-orang terdekat, keluarga, rekan, dan handai tolan, sehingga mereka tidak lagi asal pilih.

Reuni IV Kemas Lapsa FISIP ULM menghadirkan anggota yang kini tersebar di berbagai kota, seperti Jakarta, Grogot, Muara Teweh, Palangkaraya, Tanjung, Kandangan, Rantau, Pelaihari, Banjarbaru, dan Banjarmasin. (AFR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *