
Publica.co.id, Banjarmasin – Museum Lambung Mangkurat tengah berupaya menciptakan suasana baru yang menyenangkan dan fasilitas yang lebih nyaman bagi pengunjung.
Kepala Museum Lambung Mangkurat, M Taufik Akbar mengatakan hal itu kepada Publica.co.id dan sejumlah wartawan, usai dia mengikuti rapat dengan Komisi II DPRD Kalimantan Selatan, Kamis (26/10/2023).
Menurut Taufik, hal itu pihaknya lakukan agar semakin banyak masyarakat yang tertarik berkunjung ke museum, makanya perlu juga menyediakan gazebo, taman bermain bagi anak-anak, diorama, dll.
“Selain itu, juga untuk menjadikan museum benar-benar sebagai salah satu destinasi wisata yang punya daya tarik bagi pengunjung lokal Kalimantan Selatan maupun luar Kalimantan Selatan hingga mancanegara,” tuturnya bersemangat.
Namun, lanjutnya, guna mewujudkan semua itu, pihaknya perlu dukungan anggaran pembangunan atau rehabilitasi dan renovasi bagi bangunan atau gedung museum tersebut yang kini sudah kian menua.
“Jadi itu ya, kita berharap ada perhatian khusus dari Pemerintah Provinsi dan DPRD Provinsi Kalimantan Selatan,” harap Taufik.
Diapun mengingatkan urgensi atau pentingnya sebuah museum, di antaranya sebagai media pembelajaran sejarah bagi generasi yang akan datang.
Ditanya tentang permasalahan yang ada saat ini, Taufik menyebutkan antara lain masih sempitnya ruangan, sehingga pengunjung, terutama yang rombongan, terpaksa bergantian masuk ke ruang pamer.
“Lain dari itu, banyak tata pamer atau tempat penyimpanan benda yang dipamerkan sudah lapuk, makanya perlu revitalisasi,” ucapnya.
Muhammad Saifudin Luthfi dari Komisi II DPRD Kalsel sangat mendukung dengan upaya-upaya di atas.
Sebagaimana diketahui,
bangunan pertama kalinya museum didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda di Banjarmasin pada tahun 1907 dan telah beberapa kali berganti nama.
Kemudian, museum ini diperbaiki dan diresmikan ulang oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia saat itu, Daoed Joesoef pada 10 Januari 1979 dengan nama Museum Lambung Mangkurat di Jalan Ahmad Yani Banjarbaru. (mun)